r e v o [SO] l u t i o n

Revo to Gaze__Gaze to Revo

Sabtu, 06 September 2008

Pesan Utama Leluhur Evav adalah Menjaga Lingkungan Hidup

 
PESAN PARA LELUHUR TETEEN EVAV....


“Batbatang nuhu met, fitroa fitnangan, vuut er is waar, medar er sai roan, kuvlai ukadir rir wai dok tub”

Kita menjaga tanah dan pantai, laut dan darat, ikan-ikan mematuk akar, kuskus memakan dedaunan, tempat kediaman ulat dan cacing.

“It dok fo ohoi, it mian fo nuhu, it dok did kovaat doknain, it vivnon did bamiir”

kita tinggal bersama-sama demi kampung kita, kita menetap bersama-sama demi negeri kita,
kita tinggal bermukim di tempat kediaman kita sendiri, dan kita selalu menjinjing (menjaga) apa yang menjadi milik kita ini.
(J.P. Rahail, Batbatang Fitroa Fitnangan, 1995)

Syair yang pertama memberi gambaran yang jelas bagi kita bahwa manusia dan alam beserta segenap isi kandungannya (fitroa fitnangan) merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan. Bahwa ulat dan cacing sekalipun mempunyai hak untuk hidup di tempat keberadaannya, maka manusia hidup untuk mengelola alam beserta isi kandungannya secara arif, dengan demikian maka alam pun akan menjamin ketersediaan kebutuhan hidup bagi manusia.

Syair yang kedua juga menyuarakan tentang kebersamaan hidup manusia dan pelestarian alam lingkungannya. Bahwa manusia itu hidup secara bersama-sama, dan secara bersama-sama pula manusia wajib menjaga dan memelihara alam (negeri) tempat kediamannya itu. Tempat kediaman yang sudah menjadi miliknya sendiri yaitu Nuhu Evav.

Manusia (Tomat Evav) dan alamnya (Nuhu Evav) hidup untuk saling menghidupi !

Oleh karena itu kami mengajak: “Do it taha batbatang did nuhu met roa nangan enhov ni barloang fo did kes u vusin, ne yang mur manan” Marilah kita menjaga dan memelihara negeri kita ini, Nuhu Evav, baik kawasan laut maupun kawasan darat beserta segenap isinya, demi kesejahteraan hidup kita sekarang dan perbekalan hidup bagi anak-cucu kita kelak.

P.R. Renwarin menyuarakan: “Bila para leluhur Kei telah berhasil menggalang hidup bersama selama ratusan tahun hingga menurunkan manusia-manusia muda sekarang ini, maka tantangan dan panggilan bagi generasi muda Kei (Koko Evav) di era millenium III ini adalah untuk mencari jalan keluar yang baru demi kesejahtaraan hidup bersama selanjutnya di atas bumi Kei (Tanat Evav) yang tercinta” (P.R. Renwarin, Sekapur Sirih dalam Buku “Menyelamatkan Hutan dan Hak Adat Mayarakat Kei”, Erick Lobja, 2003).

Tabe Fangnanan Nuhu Evav.......





Tidak ada komentar: